..

love

Kamis, 30 Mei 2013

Apresiasi Novel Supernova 1


Resensi
Buku dengan tebal 231 halamn ini memang sangat menarik untuk dibaca oleh orang yang menggemari sains, karena buku ini memang didominasi oleh bahasa sains yang mudah dimengerti bagi penyuka sains. Saya rasa buku ini juga sangat menarik bagi orang yang awam terhadap sains, yang ingin menikmati karya sastra yang didominasikan sebagai Indonesia’s Best Fiction Award 2000-2001 (Novel Fiksi Indonesia Terbaik 2000-2001).
Bagi mereka yang kurang memahami istilah-istilah dalam sains, keindahan kata demi kata dapat dimengerti karena di setiap halaman novel ini selalu dilengkapi footnote (catatan kaki). Jadi untuk para penikmat novel jangan takut untuk mulai membaca karya sastra sains fiksi karena disitu lah sisi yang memiliki faktor menarik dan menantang.
Kendala yang mungkin dirasakan oleh para pembaca awam sains adalah banyaknya istilah sains yang sulit dimengerti dan memakan tempat karena penjelasan dari footnote nya yang cukup panjang. Namun novel ini tetap menjadi Novel Fiksi Indonesia Terbaik karena memiliki keunikan tersendiri, bukan hanya karena bisa memasukkan unsur sains yang sangat kental tapi juga dapat memadukan unsur keromantisan yang juga mewarnai novel ini dengan sangat baik. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya beberapa puisi puitis yang dapat disampaikan dengan apik melalui bahasa sains. 
Penokohan yang dilakukan Dewi “Dee” Lestari pun kuat untuk sebuah novel fiksi. Sifat dari karakternya pun dapat terasa dengan jelas. Alur ceritanya pun tidak berbelit-belit dan tidak berbasa-basi, sehingga pembaca pun disuguhi cerita yang jelas tujuan dan maksudnya.
Dikisahkan oleh Dee (panggilan akrab bagi Dewi Lestari) ; ada dua pria yang mengalami penyimpangan perilaku seksual, mereka gay (homo) yang sudah menjalani kehidupan bersama selama 10 tahun. Dhimas dan Ruben namanya. Mereka mengikat janji bahwa di tahun kesepuluh hubungan mereka, mereka akan membuat roman sains yang romantis sekaligus puitis <hal. 13>. Dikisahkan, Ruben termasuk kumpulan anak beasiswa – orang-orang sinis dan kuper – yang hanya cocok bersosialisasi dengan buku. Sementara Dhimas termasuk kumpulan anak orang kaya, kalangan mahasiswa Indonesia berlebih harta <hal. 5>. 
Mereka menulis bahwa ada seorang pria yang dapat dikatakan sempurna; tampan, mapan, produktif, menarik, dan berjabatan tinggi. Tokoh tersebut bernama Ferre, dia begitu menarik sehingga diidolakan oleh kaum hawa. Tersebutlah seorang wartawati dari sebuah tabloid wanita bersuamikan Arwin mencoba mewawancarai Ferre. Rana nama wanita itu, entah karena pribadi keduanya yang sama-sama menarik, keduanya pun saling tertarik dan menjalani hubungan terlarang antar seorang lajang dan seorang wanita bersuami. Arwin, suami Rana, sama sekali tidak menaruh curiga pada sang istri, ia terlalu cinta pada Rana. Wanita bersuami yang mengalami ketidakpuasan dalam berumah tangga ini pun mencoba mencari kepuasan lain dari Ferre dengan segala kemesraan.
Suatu waktu Rana dihadapkan pada kenyataan bahwa ia harus memilih antara Ferre, pria yang menjanjikan kepuasan namun tidak memberikan rasa aman saat bersamanya, ata Arwin, pria mapan yang membosanlan namun dapat memberikan rasa amat saat bersamanya. Saat Rana merasa yakin akan Ferre, ternyata Arwin datang dengan sebongkah harapan bahwa ia akan membahagiakan Rana kelak. Rana pun goyah dan memutuskan hubungannya dengan Ferre.
Ferre yang memang sedang dimabuk cinta merasa sedih setengah mati karena harapan yang sudah ia bangun malah dilanda badai yang tak ia duga. Sempat ia berfikir untuk bunuh diri. Namun, ada seorang wanita, Diva, yang datang menyelamatkan Ferre dari keputusannya tentang hidup.
Diva dikatakan sebagai seorang wanita berwawasan sangat luas, cantik, kaya, mapan, dan berpikir maju. Ia memang seorang pelacur kelas kakap yang hanya menerima bayaran besar dalam bentuk dolar <hal. 57>, dan tanpa seorang mucikari oleh karena itu ia ingin dikenal sebagai seorang wiraswasta (enterpreuneur) sejati. Pelanggannya pun hanya orang-orang berkantong tebal.
Diva ternyata adalah tetangga seberang rumah Ferre. Setiap malam sebelum mereka tidur, dari jendela masing-masing, mereka mengucapkan selamat tidur dan sepercik kekaguman terhadap pribadi masing-masing.
Ferre pun berteman dekat dengan Diva dan berangsur-angsur pulih dari pengalaman pahitnya. Tokoh lain yang juga mewarnai cerita ini adalah Supernova, seorang cyber avatar (semacam penyelamat/pertapa yang hidup di dunia maya) yang berpikiran luas terhadap dunia dan menjadi tempat curhat tokoh lain di novel ini. Selain Supernova, ada seorang pria yang menjadi pengagum juga yang dikagumi oleh Diva, Gio satu-satunya pria yangb dibolehkan Diva untuk mengecup bibirnya. Seorang pecinta alam yang sudah menjelajahi hampir seluruh permukaan bumi. 
Cerita ini memang dapat dipandang sebagai cerita yang unik. Karena ada sisi-sisi yang masyarakat kita anggap masih tabu untuk dibicarakan malah diungkapkan dan diceritakan dengan cara yang unik pula oleh Dee. Mungkin karena itu pula Dee memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh penulis lain di mata para pakar karya sastra. Karena para pakar memandang Supernova sebagai karya sastra yang layak untuk diperbincangkan dan tentunya dinikmati karena mengandung unsur sastra yang menarik untuk dibicarakan.
Dee menulis Supernova dengan cara yang mengacu pada penulisan novel pada umumnya. Pada pemilihan kata atau diksi, Supernova mengungkapkan jalan ceritanya yang cukup rumit tapi bertujuan itu dengan memadukan istilah sains yang penjelasannya cukup memakan tempat, dengan kata-kata para pujangga yang serasi dan memberikan variasi bagi para penikmat buku yang ingin mencoba gaya penulisan dan penceritaan baru dalam dunia Lingkar Pena di Indonesia.
Supernova dapat menimbulkan sebuah tantangan untuk menikmati isi cerita dari awal hingga akhir yang diselipi berbagai istilah sains yang sulit namun puitis.
Sapardi Djoko Damono mengomentari Supernova; Ksatria, Puteri dan Bintang Jatuh bahwa novel ini, terutama penyusunan dialog dan komposisinya merupakan perwujudan dari kebudayaan kita yang sekarang diguncang oleh tidak adanya makna yang bisa dijadikan pegangan. Sangat menarik. Begitulah komentar dari seorang pakar dan sekaligus penikmat Supernova yang satu ini.
Namun di samping hal-hal yang telah saya uraikan menurut sudut pandang saya pribadi, novel ini juga memiliki kekurangan, mungkin karena bukunya yang cukup tebal, para pembaca atau orang yang tertarik untuk membacanya jadi sedikit merasa enggan karena tidak memiliki banyak waktu.
Bila Supernova episode ini dibandingkan dengan novel-novel yang kini beredar, novel lain seakan-akan tidak mendapat tempat di mata para pakar karena menurut saya pribadi, novel-novel yang kini ramai memang tidak mengandung unsur sastra yang cukup menarik bagi para pakar. Novel yang banyak mendominasi pasar sekarang ini adalah seri Teenlit atau semacam seri novel-novel yang bercerita tentang percintaan remaja yang bersifat santai dan menarik di mata pembaca remaja yang ingin disuguhkan dengan materi yang santai dan mudah dicerna.

“KEPASTIAN RANA”
Supernova adalah novel petualangan yang menerabas segala sesuatu yang ada; semacam perselingkuhan yang menakjubkan antara fisika, psikologi, religi, mitos dan fiksi. Tak hanya menggoda, novel ini memang penting. Kehangatan yang menyengat yang ditawarkan novel ini unik, baru dan memukau. Penyusunan dialog dan komposisinya, merupakan perwujudan dari kebudayaan kita yang sekarang diguncang oleh tidak adanya makna yang bisa dijadikan pegangan. Di bagian akhir Supernova akan muncul sebuah kalimat besar yang bisa jadi kunci segala macam fanatisme yang kini tengah mengoyak negeri ini.
Cerita ini dapat dinilai sebagai cerita yang cukup menarik. Karena mempunyai banyak nilai-nilai kehidupan yang mana nilai tersebut dinilai masyarakat dalam sisi yang negative dan tidak pantas untuk dibicarakan malah  ditulis dengan Dee dalam pandangan yang berbeda. Dari situlah Dee situlah kelebihan Dee dalam menulis novel yang berbeda denganpenulis lainya.
Kali ini saya menganalisis novel Supernova dengan menggunakan “Pendekatan Moral-Filosofis” yang saya ambil dari tokoh putri yang bernama Rana.
Pendekatan Moral-Filososfis yaitu sebuah hasil karya sastra yang ditulis berdasarkan pengalaman personal dan merefleksikan kehidupan yang terdapat hubungan langsung antara bahasa dan kenyataaan, dari pandangan tersebut menunjukkan bahwa teks prosa fiksi secara jelas memaparkan sensibilitas yang jauh lebih baik. Dengan demikian, membaca prosa fiksi membuat manusia menjadi lebih baik secara moral.
Rana adalah salah satu tokoh yang melakukan penyimpangan social yaitu berselingkuh dengan cowok lain, padahal Rana sudah mempunyai suami yang sangat tulus mencintainya bahkan tidak sedikitpun ada yang kurang tentang materi yang dimilikinya namun bagi Rana masih kurang dan menurutnya perkawinan itu hanya sebagai tuntutan yang tidak akan pernah memberikan kebebasan baginya. Tetapi Rana mempunyai komitmen yang dijadikan alasan tentang hubunganya dengan suaminya. Berikut kutipanya,
“ komitmen memang alasan paling bagus untuk berkompensasi”
“cinta, kan, butuh pengorbanan.” Sahut Rana pelan
Perselingkuhan Rana mulai dicurigai oleh suaminya ketika Rana mulai jadi pendiam akhir-akhir ini dan saat itu Rana berkata “aku jatuh cinta dengan pria lain. Bisakah kita kembali ke masa lalu dan tidak perlu menikah?” sampai pada akhirnya ketika suaminya sudah lama tidak melakukan hubungan selayaknya suami istri, suaminya semakin curiga karena dia hafal benar dengan siklusnya karena sikap Rana yang selalu menghidar dari berpura-pura tidur sampai mengaku keputihan. Hal tersebut sangatlah tidak patut untuk ditiru, bagi seorang istri adalah selalu siap untuk melayani suami kapanpun suami membutuhkan.
Kebersamaan Rana dengan selingkuhanya yaitu Ferre mulai terlihat “secara kebetulan, mereka berdua sama-sama sedang ada di Kota Bandung. Dan, demi sebuah kebersamaan, lagi-lagi Rana berkutat serius dengan agendanya, menghitung-hitung kira-kira dimana dan pukul berapa ia bisa menylipkan Re ke menu acara.” Dan seiring berjalanya waktu, kondisi Rana pun mulai lemah, dia sangat terbelitkan oleh perasaanya, perasaan yang cukup membelenggu dalam hidupnya.
“Dadaku sering sesak lagi sekarang,” keluh Rana
“Itu gara-gara kamu stress. Seharusnya kamu tahu resiko keputusanmu jatuh cinta .”
Rana tersenyum tawar. Andaikan benar keputusan itu ada ditanganku.”
“Perceraian bukan hal yang simple, Rana.”
“Tapi, kan, aku tidak akan menuntut apa-apa dari Arwin. Bawa badan saja jadi,” Rana terisak lagi .
Perbuatan Rana benar-benar tidak wajar, sampai dia menginginkan perceraian dengan suaminya. Mungkin yang ada dalam pikiran Rana sekarang yaitu bagaimana bisa bersama dengan Ferre, Ferre adalah sejenis alien yang suatu hari muntah dari langit, lalu menyadarkan drinya betapa sumpek dan membosanka bumi yang ia tinggali saat ini. Sayangnya, Rana tidak terlalu yakin apakah sanggup pindah ke plant alien itu, di atas begitu banyak kekecewaan orang lain, namun ia juga lelah kembali ke jalan buntu alam mimpinya.
Akhirnya Rana merasa lelah dengan persaanya dan dia mencoba mengirim pesan kepada Supernova sampai enam poin disusun secara sistematis oleh Rana. Namun, tidak dibalas. Sebagian pesanya yakni,
Supernova, saya bener-bener tersentuh dengan semua tulisan anda. Kalau boleh, saya sendiri ingin berbagi cerita. Saya permpuan,28 tahun, istri dari seorang pria yang baik dan sukses. Kalau dilihat sekilas, tidak ada yang kurang dari rumah tangga saya. Tapi, beberapa bulan yang lalu saya bertemu pria lain. Dan kami berdua jatuh cinta. Ia orang paling luar biasa yang saya temui. Tapi, sepertinya ada yanglebih dari itu. Ia adalah orang yang PAS. Semoga anda mengertia maksud saya. Dia juga tdak sempurna, sama halnya saya atau suami saya. Tapi, dia seperti kepingan yang begiu pasnya menempati ruang kosong saya.
Kami ingin bersama-sama. Yang berarti, saya bercerai dari suami saya. tapi, beban keputusan itu berat sekali.
Supernova, katakanlah kamu sudah menikah, lalu satu hari kamu bertemu pria/wanita lain kemudian jatuh cinta. Sangat dalam. Akankah kamu meninggalkan suami/istrimudemi dia?
Supernova, banyak keputusan besar yang telah saya ambil dalam hidup, tanpa terlebih dahulu mengenal diri saya yang sebenarnya. Kini ketika saya tahu, apakah saya harus merombak semuanya? Melepaskan semua konsekuensi, tanggug jawab, bahkan sumpah atau ikrar saya yang dahulu, untuk meraih impian baru sekalipun harus mengecewakan banyak orang? Atau, saya harus bertahan dan menerima semuanya sbagai bagian dari pelajaran itu sendiri.
Supernova, aku ingin kembali ke masa lalu. Aku ingin menebus kesalahanku. Aku ingin mengubah garis takdir. Aku menyesal tidak pernah terlalu berani menghadapi hidup. Aku ingin kembali mengenal diriku. Aku ingin bebas mencintai. Bantulah aku.
Dari pesan itu sangat terlihat bahwa Rana memang benar-benar ingin bercerai dengan suaminya dan hidup bersama Ferre. Rana sangat menyesali pernikahanya bersama Arwin, sampai ia ingin mengulang masa mudanya dan tidak menikah dengan Arwin.
Rana dan Ferre kini dipertemukan kembali, mereka bertemu untuk membicarakan hubungan mereka, dan Ferre siap dengan segala keputusannya. Dengan seketika tanpa befikir panjang dan menimbang-nimbang karena Rana juga sudah muak dengan kondisinya akhirnya Rana berkata “ Aku akan pergi dnganmu Re.” sekonyong-konyong ia berkata. Tegas. Re melongo. “Sepulang dari sini, aku akan bicara dengan Arwin,” jelas Rana lagi penuh keyakinan.
Belum sempat Rana bilang kepada Arwin tentang keinginanya itu, Arwin mendekati Rana dengan pandangan berbeda yang penuh kedukaan luar biasa dalam tanpa satu potong pun kata dan Rana sudah membaca semua. Selama beberapa menit mereka saling terdiam sambil berpelukan Arwin berkata “ aku tahu semuanya.” Suara Arwin mengalir bagaikan gletser. Membekukan lereng hati. Perkataan Arwin membuat Rana terharu, tidak pernah ia merasakan hal seperti ini bersama Arwin selama dia menikah denganya. Sampai air mata Rana pun menetes sediki demi sedikit.
“Kalau kamu benar-benar mencintainya, aku rela kamu pergi. Aku nggak akan mempersulit keadaanmu. Keadaan kita. Kita sama-sama sudah terlalu sakit. Bukan begitu?
Tidaka ada jawaban.
“Aku mencintaimu. Terlalu mencintaimu. Kamu nggak akan pernah tahu betapa besar perasaan ini…”
“Lama aku berusaha menyangkal kenyataan ini, tapi sekarang nggak lagi. Kamu memang pantas mendapatkan yang lebih. Maafkan aku nggak pernah menjadi sosok yang kamu nginkan. Tidak menjadikan pernikahan ini seperti apa yang kamu impikan. Tapi, aku teramat mencintaimu, istriku….atau bukan. Kamu Rana yang kupuja. Dan, aku yakin tidak ada yang melebihi perasaan ini. Andaikan saja kamu tahu.
Beberapa kalimat Arwin yang diucapkan ke Rana membuat Rana terus meneteskan air matanya, selama ini dia tidak sadar akan kasih sayangnya Arwin yang begitu dalam, meskipun Rana sudah menyakitinya tetapi taka ada perasaan marahpun yang terlihat daru raut wajah Arwin.
Kebimbangan yang selalu hadir dalam kehidupanya, Rana mulai dihadapkan pada dua pilihan antara mempertahankan hubuganya rumah tangganya dengan perjanjianya bersama Ferre yaitu bermaksud ntuk bersama dan bercerai dengan suaminya. Dan pada akhirnya Rana mengambil keputusan untuk tetap bersama suaminya. Kesalahan yang dilakukan Rana dari awal sudah menyadarkanya meskipun keputusan itu sangat pahit bagi Ferre kekasihnya Rana. Dan patut kita ambli pelajaran bahwa semanis-manisnya hubungan terlarang tidak kalah manisnya dengan hubungan yang benar-benar mempunyai ikatan yang pasti.
“Tidak ada yang kusesali, aku harap kamu juga demikian. Tidak ada cara yang mudah untuk mengatakan ini semua. Aku yakin kamu mengerti. Dan, tidak ada yang kau cintai lebih dalam selain perasaan indah yang petnah kita miliki (dan semoga masih akan terus kita miliki). Api, aku bukan putrid yang kamu cari. Di satu titik, perasaan indah itu telah mengkristal, dan aku akan menyimpanya. Selamanya. Kamu adala yang teristimewa Ferre. Kamu telah memberi aku kekuatan unutk mendobrak belenggu itu. Sekarang aku bebas. Tapi, tidak berarti kita harus berjalan bersama. Izinkan aku kembali berjalan di setapak kecilku.”
Rana



Surat itu mejelaskan bahwa Rana benar-benar memutuskan hubunganya dengan Ferre dan kini ia memilih untuk tetap bersama suaminya yang bertahun-tahun menjaga keutuhan rumah tangganya.
Nilai moral yang dapat kita ambil dari tokoh Rana yaitu ketika Rana sadar akan kesalahan yang dilakukan terhadap suaminya, dan ia mampu mengambil keputusan yang terbaik dalam hidupnya. Dan ketika kita dihadapkan pada posisi yang bimbang kita harus lebih tenang untuk mencari jalan keluar dan memutuskanya tanpa ada keraguan. Kita hidup bukan memilih melainkan dipilih, maka jadilah diri kita sendiri tanpa menoleh kesamping ataupun ke belakang agar kita mengetahui seberapa yakin kita mengenal diri kita sendiri.




Kelebihan novel ini :
Novel ini merupakan karya sastra yang sangat besar nilainya. Dengan menggabungkan antara sains, filsafat, psikologi dan sedikit biologi dengan suatu kehidupan roman kisah cinta yang kompleks Dee telah menyajikan suatu penjelasan tentang bagaimana pola pikir manusia ketika menghadapi kompleksnya perasaan cinta. Lewat tokoh Reuben dan Dhimas, kisah cinta yang mereka tulis akan dikupas juga secara berbagai sudut pandang keilmuan. Inilah yang menjadikan novel cinta ini bukan novel yang biasa. Karya terbaik Dee yang dapat menghadirkan wawasan yang sangat luas.

Kekurangan Novel ini :
Banyaknya kata-kata asing yang terlihat begitu sulit akan dijelaskan melalui footnote dengan bahasa yang umum. Sehingga orang awam pun akan memahami jika mau membaca dengan sedikit bersabar karena novel yang cukup tebal dengan footnote nya yang memang cukup banyak memakan tempat dalam novel ini.
Oleh: Rif'atul Hanifah



Tidak ada komentar:

Posting Komentar