
Novel Supernova Episode Akar mengangkat kehidupan tokoh utama, Bodhi,
dalam berpetualang sebagai backpacker. Petualangannya dalam rangka menemukan
“kesejatian”, yaitu sebuah kebahagiaan yang hakiki.
Kesejatian tersebut diharapkan dapat menjawab pertanyaan yang selama ini jadi bahan perenungan dan kebimbangan Bodhi. Bodhi yang yatim piatu juga ingin mengetahui sebenarnya ia dari mana asalnya, dari manakah akar ia berasal. Hal ini sesuai dengan judul novel ini yaitu Akar.
Petualangannya sebagai backpacker dimulai dari Medan hingga mendaratkannya di Bangkok. Di sana ia dipertemukan dengan Kell, seorang ahli tato. Kell mengajari Bodhi mentato. Kemudian Bodhi pergi ke Laos untuk mencari ketenangan. Setelah itu ia kembali ke Thailand dan mendapati Kell sudah tidak berada di Thailand lagi.
Bodhi bertekad mencari Kell, dan akhirnya Bodhi bertemu dengan Kell di Kamboja. Bodhi kembali ke Indonesia, bergabung dengan komunitas punk yang dipimpin oleh Bong. Bodhi melanjutkan profesinya sebagai seniman tato dan penyiar radio gelap. Dalam setiap langkah, Bodhi terus mencari akar asal-usulnya.
Novel ini mengangkat sebuah kehidupan yang serba tidak pasti yang digambarkan lewat kehidupan seorang Bodhi dengan perjalanan backpacking-nya. Dalam kehidupan ini kita tidak tahu pasti apa yang akan kita hadapi. Hal ini secara eksplisit disampaikan pengarang melalui penyampaian Bodhi ketika menyudahi ceritanya.
Kesejatian tersebut diharapkan dapat menjawab pertanyaan yang selama ini jadi bahan perenungan dan kebimbangan Bodhi. Bodhi yang yatim piatu juga ingin mengetahui sebenarnya ia dari mana asalnya, dari manakah akar ia berasal. Hal ini sesuai dengan judul novel ini yaitu Akar.
Petualangannya sebagai backpacker dimulai dari Medan hingga mendaratkannya di Bangkok. Di sana ia dipertemukan dengan Kell, seorang ahli tato. Kell mengajari Bodhi mentato. Kemudian Bodhi pergi ke Laos untuk mencari ketenangan. Setelah itu ia kembali ke Thailand dan mendapati Kell sudah tidak berada di Thailand lagi.
Bodhi bertekad mencari Kell, dan akhirnya Bodhi bertemu dengan Kell di Kamboja. Bodhi kembali ke Indonesia, bergabung dengan komunitas punk yang dipimpin oleh Bong. Bodhi melanjutkan profesinya sebagai seniman tato dan penyiar radio gelap. Dalam setiap langkah, Bodhi terus mencari akar asal-usulnya.
Novel ini mengangkat sebuah kehidupan yang serba tidak pasti yang digambarkan lewat kehidupan seorang Bodhi dengan perjalanan backpacking-nya. Dalam kehidupan ini kita tidak tahu pasti apa yang akan kita hadapi. Hal ini secara eksplisit disampaikan pengarang melalui penyampaian Bodhi ketika menyudahi ceritanya.
·
Hidup ibarat memancing di Kali Ciliwung. Kamu tidak
pernah tahu apa yang akan kamu dapat: ikan, impun, sendai jepit, taik, bangkai,
dan benda-benda ajaib lain yang tak terbayangkan. Dan nggak perlu dibayangkan.
Jangan pernah tebak-tebakan dengan Ciliwung tentang isi perutnya. Terima kasih.
(halaman 199)
Sebagai sebuah komunitas, backpackers mempunyai sebuah konvensi sosial tersendiri yang menjadi ciri khasnya. Petualangan yang menjadi tujuan backpacker membuat komunitas ini secara sadar maupun tidak sadar saling membutuhkan antarsesama backpacker. Dalam interaksinya dengan sesama akan muncul berbagai tradisi berkaitan dengan kekhasan komunitas backpackers. Interaksi dengan selain komunitasnya, lebih-lebih interaksi dengan masyarakat di negara kunjungan menjadi sebuah interaksi yang penting bagi backpecker.
Dimensi sosial komunitas backpacker dalam novel Supernova Episode Akar meliputi: (1) penguasaan beberapa bahasa asing, (2) tidak adanya diskriminasi dalam komunitas, dan (3) adanya sikap saling percaya dan setia kawan antar sesama backpacker.
1. Penguasaan Beberapa Bahasa Asing
Tujuan backpakers adalah mengunjungi tempat-tempat tertentu yang sudah direncanakan. Tempat-tempat tersebut tidak terbatas di dalam negeri saja. Perjalanan backpacker adalah perjalanan lintas negara. Seorang backpacker akan mengunjungi sebuah negara yang di negara tersebut terdapat tempat yang layak atau harus ia kunjungi. Bahkan perjalanan ke luar negeri tersebut dirasakan sebagai perjalanan yang lebih menantang dan lebih menyenangkan.
·
Bangkok merupakan babak baru. Kelahiran baru. Berbekal
bahasa Mandarin sepotong-sepotong, Inggris seadanya, dan bahasa Pali —yang
sedikit banyak dipakai, setidaknya oleh komunitas Buddhis— saya belajar
bertahan. Buku dari Tristan saya baca setiap hari. Dan sedikit demi sedikit
mencoba mulai belajar bahasa Thai, dimulai dengan cuma ngomong 'sawat-dii krup'
[kalimat kedua yang kukuasai adalah phom kin tae phak = ‘saya cuma makan
sayur’]. (halaman 48)
2. Tidak Ada Diskriminasi dalam Komunitas
Komunitas backpacker terdiri dari orang-orang dari berbagai daerah dan berbagai negara. Karena kesamaan kesenangan, yaitu backpacking, komunitas mereka terbentuk tanpa ikatan apapun selain ikatan kesamaan kesenangan dan nasib. Maka, anggota komunitas backpacker bisa dari berbagai suku, bangsa, agama, atau kepercayaan. Dalam novel Supernova: Episode Akar diperlihatkan adanya kelompok backpacker yang terdiri dari orang-orang dengan berbagai macam kebangsaan.
·
Tapi salah naik bus ke Butterworth-lah yang akhirnya
mempertemukanku dengan Tristan Sanders, backpacker gondrong asal Australia yang
sedang berkeliling Asia Tenggara. Aku dibawa ke komunitasnya, sesama
backpacker. Mereka berkumpul di Butterworth dan ramai-ramai mau pergi ke
Thailand lewat darat. Di antara mereka ada yang sudah backpacking di Asia
selama lima-sepuluh tahun, bahkan lebih. Ada yang mulai jalan sejak umur empat
belas tanpa berhenti. Kalau bicara soal sebab-musabab dan motivasi, jelas
macam-macam. Dorothy—yang keluar rumah sejak umur empat belas itu—alasannya
ribut dengan ortu. Ia angkat kaki dari Greenwich dan tak pernah pulang lagi.
(halaman 45-46)
Seorang backpacker tidak akan memandang rendah backpacker lainnya yang berasal dari negara lain. Bahkan setiap backpacker akan merasa senang dan simpati apabila bertemu dengan backpacker lainnya. Ungkapan simpati tersebut dapat diwujudkan dengan komunikasi yang ramah dan pemberian bantuan apabila diperlukan. Bahkan saling bertukar barang (peta atau kamus bahasa) sudah menjadi semacam tradisi bagi komunitas backpacker.
3. Kesetiakawanan yang Tinggi Antarsesama Backpacker
Kesamaan hobi dan kesamaan nasib membuat hubungan antarindividu di dalam komunitas menjadi lebih erat. Timbul rasa percaya yang tinggi terhadap backpacker lain. Kepercayaan itu diungkapkan dengan berbagai macam tidakan, seperti mempercayai perkataan, memberikan uang, atau memberikan pertolongan. Kepercayaan tersebut melahirkan sikap kesetiakawanan yang tinggi di dalam komunitas backpacker.
Sifat setia kawan tersebut juga ditunjukkan kepada backpacker yang baru dikenal. Seorang backpacker mempunyai penampilan yang khas sehingga mudah dikenali oleh backpacker lainnya. Dalam novel dikisahkan Bodhi yang baru bertemu pertama kali dengan Tristan Sanders, dan Tristan Sanders sudah mempercayai Bodhi dan mau membantu Bodhi.
·
Tristan berkata, “Bodhi, my baldy mate, saya tahu kamu
bisa menjaga diri. Tapi, kalau ada apa-apa, ingatlah untuk mencari kami-kami
ini,” katanya sambil menepuk ransel besar di punggung. Identitas kaumnya. Dia
lalu memberikan daftar nama, nomor kontak, alamat e-mail, kafe, dan hotel. Dan
saya tahu kamu tidak memiliki cukup uang untuk membeli ini, lanjutnya lagi,
tapi kamu harus punya. Tristan menyerahkan sebuah buku: Lonely Planet
Thailand'. Travel Survival Kit. (halaman 47)
Kesetiakawanan paling kuat dalam novel adalah kesetiakawanan antara Bodhi dan Kell. Kell yang memang dari awal sudah mencari Bodhi karena ikatan batin, menolong Bodhi dalam mengatasi masalahnya. Kell juga yang banyak memberi nasehat kepada Bodhi dan mengarahkan jalan Bodhi. Hubungan antara Bodhi dan Kell sangat erat sampai Bodhi nekat menyeberang ke Laos dengan menempuh bahaya untuk menemukan Kel
Sumber: http://id.shvoong.com/books/novel-novella/2312215-resensi-novel-supernova-episode-akar/#ixzz2UpjBnc2D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar